Skip to main content

Posts

Takut

Bila lentik indah itu kamu, lantas siapa yang berkedip untukku? Siapa yang memecahkan kaca di dalamnya? Siapa yang merintikkan pipimu.. Harusnya kamu tak berkepak kesekian kalinya. Ruang hatimu masih ada aku. Tenangkan cinta, semua ini bukan elegi. Catatan siang 22/11/2019
Recent posts

Sebuah Tanda Tanya ((2))

Ada apa? Kau buat titik sebelum koma Mengasingkan seru untuk tanda tanya Kau dimana? Rindu berkelakar tak bisa ditakar Bercak memar kosongkan ingatan Kau petir yang merintikan air mataku Asteoridku runtuh satu per satu Kau siapa? Pura-pura lupa kasat rasa Peramu tawa untuk dibayar luka Kau kenapa? Apa hujan membekukanmu? Mengapa kau dingin? Catatan malam Fird 1/11/2019

Sepasang Tanda Tanya

jemari bertanya pada lengan perihal asa yang menghujam daratan malam-malam jadi senapan pantaskah ku berlari pada Tuan? tanda tanya berkeliaran sepasang lekung berguman dua titiknya mati tertelan nada sumbang elegikan jawaban sementara aku, lorong kosong dibekukan rindu jiwa layu juga rasa menunggu  ~frdsstr 2019

selalu ada makna dalam visual

bertemu hanya membunuh rindu menumbuhkan rindu baru yang lebih lucu daripada begitu mending nenunggu agar tidak saling menanggu eh tiba-tiba ketemu bersebelahan di ikrar sucimu catatan ini ditulis teruntuk Pangeran yang masih di langit ~frdsstr

Aku Bukan Perampok

Aku hanya diam. Ketika rindumu kusimpan sebagai aku. Aku hanya diam. Tegur sapa ku tahan. Aku hanya diam. Ketika sumbu-sumbu rindumu terlalu basah untuk mengadu pada api. Aku hanya diam. Takut membuat hatimu terluka. Aku hanya diam. Aku bersalah. Aku tak seharusnya ada. Hati baru bagimu masih menunggu. Tapi aku? Serasa perampok yang tak pernah faham hati siapa yang kucuri. Ah maafkan aku. Aku hanya bisa diam. Ketika melihatmu mati. Lalu hidup kembali. Menjauh. Satu hal yang kuinginkan, kembalilah bersamanya. Tetaplah ada bersama.. Catatan siang, 2019

Pergi Diam-diam

lengan yang tak sampai, terseret lagi oleh dermaga. hati kian menipis, dilarut oleh dinamis. entah semenjak kapan bahtera kami padam. lilin-lilin yang lupa ditiup kini dahulu redup. lagi lagi lengan kami tak sampai. tetes hujan jadi saksi mata bisu. malam ini kumenangis lagi. hidup benar benar tentang tangguh. kami kembali ke dahulu. mungkin akan pergi dari kalian, diam-diam.. Catatan Malam, 2019